Senin, 20 Juni 2011

Sastra dan Cinta

Sastra, atau dalam bahasa inggris disebut dengan Literature, masih memberikan makna yang membingungkan bagi orang-orang dan bahkan penulis untuk bisa memahami arti sebenarnya. Lebih mudah memahaminya dalam satu rangkaian kata, seperti dalam karya sastra. Orang pasti sudah mengenalnya, yaitu karya-karya seperti novel (prosa), drama, dan puisi. Namun, di luar semua itu, masih juga bingung dengan produk-produknya. Apakah cerpen bisa masuk sebagai suatu karya sastra? Apakah teenlit, chicklit, dan produk-produk semacam itu masih bisa dimasukkan ke dalam karya sastra?
Sastra sudah banyak berkembang. Banyak penulis yang tidak mengikuti pakem-pakem kuno dalam menulis karyanya. Karya-karya tersebut sering kali disebut sebagai karya kontemporer. Mereka lebih bebas mengekspresikan tulisannya tanpa harus mengikuti struktur monoton dari konsep lama. Introduction-Climax-Denouement, adalah satu konsep dalam karya prosa. Seiring berjalannya waktu, dunia sastra telah mengembangkan sayapnya dalam menciptakan suatu produk baru. Seiring dengan hal itu, berbagai teori dan pendekatan juga ikut berkembang. Tak hanya pendekatan strukturalis dan formalis yang digunakan untuk menganalisis suatu karya, melainkan pendekatan-pendekatan lain yang telah berkembang yang bisa menilik suatu karya dari berbagai sudut pandang. 
Sastra dan Cinta. Judul itu bertengger di puncak tulisan. Lalu apa makna dan hubungannya?
Sastra. Seseorang yang suka menulis puisi dianggap puitis dan romantis. Apalagi kalo yang ditulis tentang CINTA. Apa iya?Apakah harus menjadi seorang yang ahli sastra untuk bisa menulis puisi?
Sering kali sastra dikaitkan dengan cinta lewat puisi-puisi romantis yang dibalut dengan kata-kata nan puitis. Lalu ada pula drama yang melakonkan cerita sadis yang berakhir tragis. Ada pula rangkaian kalimat dalam prosa yang melibatkan emosi yang mendera. Sering kali cinta menjadi inspirasi dalam membuahkan suatu karya sastra. Bisa dilihat dan dipahami, bagaimana Shakespear memukau penonton dalam drama Romeo dan Julietnya yang gak ada matinya! Baik dalam pentas drama maupun layar bioskop. Walaupun tak sepenuhnya melulu tentang cinta, sebuah karya sastra rasanya kurang manis kalau tidak dibumbui dengan sekecap manisan cinta. Ada satu adegan dan bagian yang merujuk kata cinta.
Well....
Cinta selalu menjadi bumbu pemanis dalam setiap kerumitan sebuah karya sastra. Cinta menjadi salah satu sumber inspirasi bagi penulis-penulisnya. Sastra dan Cinta. Sepertinya menjadi hal yang  memang tak bisa lepas dan tak mampu untuk dilepaskan. 
Udah malem..
Bubug dulu ahh..
Nite guys..

2 komentar:

  1. kayaknya.. cinta itu adalah inspirasi bagi para sastrawan atau seniman ya..
    banyak banget karya2 yang terinspirasi tentang cinta cinta dan cinta.. hehehe

    BalasHapus
  2. Cinta itu dari hati, hati itu yang paling dekat dengan Tuhan. Dan yang paling mudah bagi sastrawan atau seniman adalah mengungkapkan apa yang dia rasakan ketimbang apa yang dia pikirkan..
    hehehe

    BalasHapus