Selasa, 24 September 2013

Sebuah Konsistensi (emosi)

Jiwa,, menjadi sesuatu hal yang sulit dilihat karena tak ada wujudnya. Tak nampak aslinya dan sering kali berubah-ubah. Namun anehnya, dia bisa diamati. Jiwa cenderung disandingkan dengan emosi. Emosi sebagai bagian dari jiwa itu sendiri. Sebagai sebuah elemen yang tak nampak, namun bisa dirasakan. Emosi jiwa, mood, hasrat,, tak bisa dikendalikan kecuali si empunya itu sendiri. Letaknya tak jelas, di kepala atau di hati? Ego atau superego? Ketika semua hal itu menjadi tidak jelas, maka jadinya kacau. Kepala tidak mampu menampung pikiran-pikiran yang terus menyeruak keluar. Produksinya terlalu memancar dan malah berlebihan. Tidak ada wadah yang bisa memuatnya. Maka jadinya tumpah. Jiwa,, Emosi,, Tanpa bisa mengoreksi saat dia sudah mengalir. Hanya kendali.. Kendali diri,, Jiwa-jiwa yang terkoyak tanpa budi,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar